BUKU
AGENDA RAMADHAN
Setiap
bulan Ramadhan bagi para pelajar mulai dari pelajar tingkat SD sampai tingkat
SLTA, merupakan bulan untuk mencatat ceramah agama. Setiap tahunnya pihak
sekolah akan memberikan tugas kepada siswanya untuk mencatat ceramah agama selama
bulan Ramadhan, yang nantinya catatan ini akan dikumpulkan kembali ketika awal
sekolah setelah libur lebaran.
Ternyata
kegiatan mencatat ceramah agama oleh siswa sekolah seperti sekarang ini, sudah
lama diberlakukan. Menurut Ayah saya dulu beliau juga pernah melakukan kegiatan
serupa saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), kalau tidak
salah sekitar tahun 70-an. Pada saat itu masih untuk Kota Madya Bukittinggi,
sedangkan untuk daerah sekitaran Bukittinggi masih belum diberlakukan.
Mencatat
ceramah agama pada bulan Ramadhan setiap malamnya, mengingatkan saya akan kisah
saya dulu, ketika saya juga mendapat kewajiban mencatat ceramah agama di bulan
Ramadhan. Mendekati bulan Ramadhan saya dan teman-teman mulai “berburu” agenda
Ramadhan ke toko buku-toko buku terdekat, dan pada saat itu pulalah buku agenda
Ramadhan merupakan barang yang paling dicari dan paling laris saat itu atau
lebih tepatnya saat mendekati bulan Ramadhan.
Pada
malam Ramadhan tepatnya pada saat ustadz memulai ceramah agamanya, saya dan
teman-teman mulai sibuk menyiapkan diri untuk mencatat. Biasa kami akan duduk
tepat di depan meja tempat ustadz menyampaikan ceramah agamnya. Disanalah kami
akan nongkrong bareng sambil mencatat isi dari ceramah yang disampaikan oleh
sang ustadz.
Sebenarnya
tidak semua kami yang mencatat ceramah agam tersebut, hanya beberapa saja yang
pada dasarnya memang rajin mencatat. Sedangkan selebihnya hanya mencatat
sebatas judul saja, mereka akan sibuk menyalin atau mencatat ulang dari catatan
teman mereka pada saat orang sudah shalat tarawih.
Setelah
shlat tarawih dan witir maka kami pun akan berebutan menemui ustadz yang
berceramah untuk meminta beliau memberikan tanda tanganbeliau di buku agenda
ramadhan kami.
Sampai
saat sekarang ini kegiatan semacam itu masih berlaku, bahkan saya perhatikan tingkah
polah para siswa-siswa sekarang tidak jauh bebeda dengan saya dan teman-teman
saya dulu.
Agenda
Ramadhan sebenarnya mengajar para siswa untuk rajin beribadah, baik ibadah
wajib seperti shalat 5 waktu dan puasa maupun ibadah sunat seperti shalat
tarawih. Karena didalam agenda ramadhan itu juga terdapat kolom untuk mengisi
ibadah harian, mulai dari puasa, shalat 5 waktu, tadarus, tarawih, bahkan infaq
dan sadakah juga ada.
Itulah
sepenggal kisah dibulan Ramadhan yang mengingatkan saya akan kenangan dan
perilaku-perilaku konyol saya semasa kecil dulu di bulan Ramadhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar