Rabu, 09 Desember 2009

YANG DIKAGUMI SEORANG PRIA DARI SEORANG WANITA


Para pria akan kagum dengan wanita-wanita yang berpenampilan sebagai berikut :

1. Rapid an bersih

2. Inteligensi

3. Sopan santun and tingkah laku yang baik

4. Keceriaan

5. Sikap kerjasama

6. Memiliki sosok tubuh yang bagus

7. Keserasian berbusana

8. Kemampuan bergaul

9. Kecantikan

10. Penampilan diri yang manis

11. Berpendidikan yang baik

12. Kejujuran

13. Perangai yang terjaga

14. Layak dipercaya dan dapat dipercaya

15. Gigi yang bersih memikat

16. Kemampuan berbicara

17. Sifat tidak mementingkan diri sendiri

18. Perawakan dan pembawaan diri yang baik

19. Kosmetik tidak berlebihan

20. Hemat

21. Kesetiaan

22. Kepercayaan diri

23. Kesehatan

24. Kemampuan memasak dan merawat rumah

25. Penuh kejujuran

26. Rasa humor

27. Tepat waktu

28. Wibawa

29. Alamiah

30. Tidak dibuat-buat

31. Cerdik

32. Wawasan luas

33. Moral / Akhlak yang baik

Sumber : “Pacaran Islami, Pacaran yang tidak Dosa”, karya : Abu Vina Hamidah

Minggu, 06 Desember 2009

YANG DIKAGUMI SEORANG WANITA DARI SEORANG PRIA



Para wanita akan kagum dengan pria yang berpenampilan sebagai berikut :

1. Pria yang rapi dan bersih

2. Pria yang bertingkah laku baik dan sopan santun

3. Pria yang ceria dan menyenangkan

4. Pria yang punya ambisi sukses dalam hidupnya

5. Pria yang pintar dan cerdas

6. Pria yang jujur dan bening hati

7. Pria yang bersifat sportif

8. Pria yang berbusana memikat

9. Pria yang pintar humor

10. Pria yang baik dalam berbicara (santun)

11. Pria yang penuh perenungan dan pertimbangan terhadap orang lain

12. Pria yang sehat lahir dan bathin

13. Pria yang berpostur pembawaan yang baik (berwibawa)

14. Pria yang punya kemampuan berbicara

15. Pria yang dapat dipercaya

16. Pria yang sungguh-sungguh dalam tujuan

17. Pria yang dermawan

18. Pria yang bermoral baik

19. Pria ang mampu bergaul

20. Pria yang berfikiran bersih

21. Pria yang berwawasan luas

22. Pria yang mudah beradaptasi

23. Pria yang berwajah tampan

24. Pria yang beperawakn bagus

25. Pria yang berbudaya dan beradab

26. Pendidikan yang baik

27. Kemampuan bekerja

28. Wibawa

29. Menyukai olahraga dan atletik

30. Cita-cita tinggi

31. Penuh kejujuran

32. Terus terang

33. Suaranya mantap

34. Memiliki penghormatan terhadap hal-hal yang sacral

35. Gigi yang menarik

Sumber : “Pacaran Islami, Pacaran yang tidak Dosa”, karya : Abu Vina Hamidah

SENI MEMIKAT HATI LAWAN JENIS


Islam mengajarkan bagaimana agar orang lain terpikat dengan kita, agar orang lain simpatik dan tertarik kepada kita yaitu dengan cara yang di ridhai oleh Allah, diantaranya adalah :

1. Tegurlah dia dengan santun

Anda akan senang bila anda ditegur bukan? Kalau memang demikian mengapa tidak kita dulu yang menegurnya. Tidak usah macam-macam ucapkan saja “permisi mas / permisi mbak” bila melewati seseorang, sehingga orang yang diucapkan permisi itu akan kenal apalagi bila sering tegur sapa dan orang yang ditegur itu berpendapat “wah dia itu orang baik loh, ramah”.

2. Senyumlah, dia pun tersenyum

Senyum adalah pembuka setiap kebaikan dan penutup setiap keburukan. Senyum bisa mencuri hati orang-orang yang terlanjur terpesona. Senyum memiliki pengaruh yang mengagumkan. Sangat tidak mungkin kalau seseorang ingin dicintai orang lain justru tidak tahu-menahu apa arti penting sebuah senyuman.

3. Memanggil dengan panggilan yang disukai

Salah satu yang dapat membuat seseorang dicintai orang lain adalah memanggil dengan nama yang paling disukai. Memanggil dengan anam yang paling disukai dapat mendekatkan seseorang kepada hati orang lain dan menanamkan kasih sayang dan kecintaan.

4. Berpenampilan baik dan wangi

Berpenampilan baik dan wangi adalah salah satu sebab cenderungnya hati orang lain kepada anda. Pepatah mengatakan “hiasan luar menunjukkan kecenderungan bathin”. Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan.

5. Menghargai orang lain

Penghargaan terhadap oran lain adalah kunci untuk memasuki hatinya. Semnetara penghargaannya terhadapa anda adalah sebagai timbal balik dari suatu penghargaan dengan penghargaan yang serupa atau dengan yang lebih baik darinya.

6. Rendah hati/tawadhu’

Bersikap rendah hati adalah perangai yang amat mulia. Perangai ini juga membuat seseorang disukai banyak orang. Allah berfirman :

Dan janganlah kamu berjalan dimuka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali sekali kamu tidak akan sampai setinggi gunung. Semua itu kejahatannya amat dibenci disisi Tuhanmu.”(Q.S. Al-Israa’ : 37-38).

7. Cukup dengan perkataan yang baik

Orang bijak berkata : “Siapa yang mengetahui tentang mulut yang fasih, niscaya mata manusia akan memandangnya dengan penuh keseganan” Agar anda disukai orang lain, hendaknya membatasi diri dengan perkataan yang baik-baik saja.

8. Menjadi pendengar yang baik

Belajarlah menjadi pendengar yang baik, sebagaimana engkau belajar menjadi pembicara yang baik, diantara cirri menjadi pendengar yang baik adalah dengan menunggunya sampai ia selesai berbicara tidak banyak memberikan jawaban, menghadap serta menatap pembicara dan memahami isi pembicaraannya.

9. Tahan Amarah

Tidak diragukan lagi bahwa orang yang mampu menahan amarah saat emosinya muncul akan meningkatkan derajat dihati orang lain , ia akan menuai kecintaan orang terhadapnya dan berbahagia dengan kedekatannya dengan mereka.

10. Bersikap lembut kepada orang lain

Siapapun pasti akan suka kepada kepada orang yang bersikap lembut dan dan pasti tidak akan suka kepada orang yang berhati kasar.

11. Satukan hati

Satukan hati atau dengan kata lain adalah al-Ulfah. Al-Ulfah adalah bersatu dalam cinta karena Allah, menyatunya hati dalam taat kepada-Nya serta kemurniannya dari kecenderungan sifat-sifat jahiliyyah. Ia merupakan salah satu nikmat Allah terbesar yang dianugrahkan kepada para hambanya setelah nimat hidayah dan iman.

12. Toleransi

Toleransi adalah memberikan kemudahan kepada orang lain dalam perilaku social. Seseorang yang penuh toleransi akan disenangi orang lain, dicintai dan akan diperlakukan dengan penuh kecintaan oleh mereka.

13. Lapang dada

Merupakan nikmat Allah bagi hamba-Nya yang muslim, saat Dia menjadikan dadanya bersih dari permusuhan dan bersih dari kebencian, jernih dari dengki dan hasud, bebas dari muslihat dan khianat.

14. Meminta maaf dan memaafkan

Minta maaf adalah salah satu perantara untuk menarik simpati, meraih kecintaan dari hamba-hamba Allah, menjadi penyebab tercapainya derajat yang tinggi dan kemulian jiwa serta keluhurannya.

15. Menutupi aib orang lain

Sesungguhnya dengan menutupi aib dan kekuranagn orang lain, maka anda akan mendekatkan hati mereka kepada anda, bahkan akan membuat mereka mencintai dan memuliakan anda, disamping akan memberikan ganjaran pahala yang sangat besar di dunia dan akhirat.

16. Dermawan / pemurah

Tak dapat dipungkiri bahwa manusia menyukai kedermawanan. Orang yang dermawan dicintai Allah dan dicintai manusia. Cukuplah kedermawanan itu merupakan salah satu sifat dari sifat-sifat Allah. Rasulullah bersabda :”Sesungguhnya Allah SWT Maha Pemurah, Dia menyukai orang yang dermawan, menyukai akhlak-akhlak mulia dan meebenci akhlak-akhlak bejad.

17. Memberikan bantuan dalam kebaikan

Memberi bantuan merupakan salah satu cara yang dapat menundukkan hati orang lain, meningkatkan reputasi dan merupakan satu penyebab utama untuk mempererat pertalian cinta antara yang memberi dan yang menerima bantuan selama pemberian itu bersifat baik.

18. Berbuat baik

Hati mempunyai tabiat mencintai orang yang berbuat kebaikan. Orang yang demikian sangat dicintai orang lain, bahkan ia orang yang sangat dicintai Allah.

19. Ucapan terima kasih

Hati mempunyai tabiat menyukai ucapan terima kasih dan pujian yang baik, sebagaimana ia menyukai orang yang memberikan kebaikan kepadanya. Tidak seorangpun yang tidak mengharapkan terima kasih.

20. Menepati janji

Orang yang menepati janji akan dekat dengan Allah dan dekat kepada manusia. Manusia akan sangat menyukai kepada orang yang menepati janji.

Sumber : “Pacaran Islami, Pacaran yang tidak Dosa”, karya : Abu Vina Hamidah

Rabu, 02 Desember 2009

Pendapat tentang boleh tidaknya "Berpacaran"

3 PENDAPAT TENTANG HUKUM BERPACARAN

Ada 3 pendapat yang tentang hukum berpacaran, ke-3 pendapat ini memereka masing-masing memiliki alasan yang bisa dibilang cukup kuat. Ada yang bilang itu wajib, ada yang bilang sunnah, dan ada yang bilang kalau pacaran itu haram dan tidak boleh dilakukan. Kenyataannya banyak sekali muda-mudi yang melakukan pacaran, bahkan tidak sedikit dari mereka yang paham betul tentang konsep hubungan antara pria dan wanita dalam Islam. Memang dalam Islam tidak ada yang namanya pacaran, yang ada hanyalah Ta'aruf dan Khitbah.

Dalam sebuah buku yang berjudul "Pacaran Islami, Pacaran yang tidak Dosa", ada 3 pendapat mengenai hukum berpacaran, yaitu :

1. Pacaran itu Wajib

Dasar pemikirannya adalah bagaimana mungki pernikahan terjadi kalau tidak ada pacaran, karena belum ada perkenalan sebelumnya, tidak saling mengetahui isi hatinya, keshalehannya, watak dan tingkah lakunya, sehingga untuk itu sebelum melakukan pernikahan harus pacaran dulu. Atau karena ada ungkapan “Tak kenal maka tak sayang”. Bagaimana mungkin terjadi pernikahan kalau kita tidak cinta, bagaimana ada cinta kalau tidak sayang, bagaimana mungkin sayang kalau tidak kenal.

Bagi mereka yang berpendapat bahwa pacaran sebagai keharusan beralasan bahwa pacaran merupakan aktualisasi perasaan cinta antara dua orang yang berlaianan jenis dalam bentuk jalinan cinta secara utuh dan berkesinambungan. Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa ketika telah terjadi kesepakatansaling menerima cinta, tidak dilanjutkan ke jenajang pernikahan saja? Jawabannya beragam. Ada yang menjawab mereka belum siap mental dan materi, ada juga yang bilang biar terjalin saling kesepahaman yang lebih dalam. Jadi seolah-olah mereka yang berpendapat pacaran merupakan suatu keharusan mengatakan pernikahan adalah suatu yang final, cocok selaras sama visi misi lahir dan batin. Ini adalah sesuatu yang mustahil karena setelah pernikahan terjadi atau setelah menjadi pasangan suami istri, aka nada polemik atau aka nada amsalah baru. Permasalahan akan selalu ada. Tidak mungkin cocok klop antara keduanya, pastinya akan ada saja sesuatu yang tidak selaras atau sejalan. Missal saja yang satu senang lagu nasyid sehingga setiap hari menyetel dan mendengarkan nasyid sedangkan yang satu lagi senang seni baca Al-qur’an, sehingga maunya menyetel qira’ah. Atau yang satu senang music dangdut dan satu lagi senang music pop atau rock. Belum lagi mengenai kebiasaan atau kesenangan dalam hal berpakaian dan lainnya.

Adanya perceraian dan perselingkuhan terjadi disebabkan karena ketidaksiapan dalam berumah tangga dan salah satu sebab ketidaksiapan itu adalah kurang terbangunnya satu kesamaan dan presepsi sebelum menikah. Dengan alas an tersebut maka mereka berpendapat pacaran merupakan suatu keharusan (wajib). Jadi pacaran itu harus, begitulah kata pendapat yang pertama.

2. Pacaran itu Sunnah

Ada yang berpendapat pacaran adalah sunnah Nabi. Pendapat ini didasarkan pada suatu hadist yang diriwayatkan oleh Ibn Abbas ra, ia berkata : Nabi SAW mengirim satu pasukan, lalu mereka memperoleh harta rampasan perang yang diantaranya terdapat seorang tawanan laki-laki. (Sewaktu ditanya) ia menjawab,”Akubukanlah dari golongan mereka (yang memusuhi nabi). Aku hanya jatuh cinta pada seorang perempuan, lalu aku mengikutinya. Maka biarlah aku memandang dia (dan bertemu dengannya), kemudian lakukanlah kepadaku apa yang kalian inginkan”. Lalu ia dipertemukan dengan seorang wanita (Hubaisy) yang tinggi berkulit coklat, lalu ia bersyair kepadanya,” Wahai dara Hubaisy, terimalah aku selagi hayat masih dikandung badan! Sudilah engkau kuikuti dan kutemui di suatu rumah mungil di lembah sempit antara dua gunung! Tidak benarkah orang yang dilanda asmara berjalan-jalan dikala senja, malam buta, dan siang bolong?” Perempuan itu menjawab : “Baiklah kutebus dirimu”. Namun mereka (para sahabat) membawa pria itu dan menebas lehernya. Lalu datanglah wanita itu, lalu ia jatuh diatasnya, dan menarik nafas sekali atau dua kali, kemudian meninggal dunia.setelah mereka bertemu Rasulullah SAW, mereka memberitahukan kepada beliau, tetapi Rasulullah justru berkata:”Tidak adakah diantara kalian orang yang penyayang”.(HR. Tabrani dalam Majma’ Az-Zawid, 6:209)

Tema yang terkandung di dalam hadist di atas adalah mengenai hubungan asmara di luar nikah atau pemuda yang sedang jatuh cinta kepada seseorang gadis atau mereka sedang pacaran. Saat itu, sahabat mengira bahwa pacaran merupakan suatu kemungkaran besar yang harus di cegah dengan tangan (kekuatan) bila mampu. Sedangkan kemampuan ini terdapat pada pihak mereka pihak para pemenang perang. Mereka menghukum mati si pelaku karena mereka menyangka bahwa perbuatan yang mereka lakukan adalah sesuatu kemungkaran. Namun ternyata Rasulullah justru marah dibuatnya.

Sebaliknya kata Abu Syuqqah,”Beliau menampakkan belas kasihan kepada kedua orang yang sedang dimabuk cinta dan justru menyalahkan sahabat-sahabatnya”.

Tampaknya mereka yang mengambil hadist tersebut sebagai pijakan dasar disunnahkannya pacaran, lebih cenderung kepada substansi atau yang tersirat dari hadist itu. Mereka mengacu pada unsur-unsur pacaran yang baku, yakni percintaan dengan kekasih tetap. Untuk pacaran di dalam hadist tersebut di dasarkan pada pernyataan “Wahai dara Hubaisy, terimalah akau selagi hayat masih dikandung badan!” dan jawaban dari perempuan Hubaisy “Baiklah kutebus dirimu”. Mereka melihat ada unsurcinta kasih. Ini dibuktikan dengan taruhan nyawa sang lelaki serta pengorbanan sang perempuan Hubaisy tersebut. Berdasarkan alasan itulah maka pacaran menurut mereka adalah sunnah Nabi (sunnah taqriry), karena nabi justru marah melihat sikap para sahabat melalui pernyatan yang halus.

3. Pacaran itu Haram

Mereka yang mengharamkan pacaran,karena menganggap bahwa pacaran itu bagian dari mendekati zina. Dalil yang mereka gunakan adalah :

Ÿwur (#qç/tø)s? #oTÌh9$# ( ¼çm¯RÎ) tb%x. Zpt±Ås»sù uä!$yur WxÎ6y ÇÌËÈ

32. dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.

Sedangkan dari hadist nabi saw diantaranya:”salah seorang kamu tidak boleh berduaan dengan wanita kecuali dengan mahramnya.”(HR. Muslim).

Mengapa mereka menganggap mendorong seseorang untuk mendekati zina adalah pandangan mata, bersentuhan atau berjabat tangan, tabarruj dan berduaan atau melakukan perjalanan bersama dengan selain mahram.

· Pandangan mata mendekati zina

· Bersentuhan atau berjabat tangan mendekati zina

· Tabarruj

· Berduaan dan melakuakn perjalanan bersama dengan selain mahram

Sumber : buku “Pacaran Islami, Pacaran yang tidak Dosa”

Blogger templates